Gambar Sampul Agama Kristen · a_Bab I Bertumbuh dan Semakin Berhikmat
Agama Kristen · a_Bab I Bertumbuh dan Semakin Berhikmat
Pdt Janse Belandina

22/08/2021 08:36:24

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Buku Agama K

risten

dan Buku Pekerti Kelas 10

Kurikulum

2013

Revisi 2017

Materi Pokok Pembelajaran:

Bertumbuh dan Semakin Berhikmat

Bertumbuh Menuju Kedewasaan yang Benar

Menjadi Manusia yang Bertanggungjawab di Dalam

Masyarakat

Mengasihi dan Menghasilkan Perubahan.

Roh Kudus Membaharui Gereja

Hidup dalam Kesetiaan

Hidup yang Dipimpin oleh Roh

Karya All

ah dalam Kepelbagaian

Anak SMA Boleh Pacaran

Batas

-batas Dalam Berpacaran

Hak Cipta © 201

7

pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer:

Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam

rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai

pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan

dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup”

yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika

kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan

kepada penulis dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email buku@

kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

201

7

.

x, 190 hlm : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMA/SMK Kelas X

ISBN 978-602-427-050-6 (jilid lengkap)

ISBN 978-602-427-051-3 (jilid 1)

1. Kristen -- Studi dan Pengajaran

I. Judul

II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

192

Penulis

:

Pdt. Janse Belandina Non-Serrano dan Pdt. Stephen Suleeman.

Penelaah

:

Daniel Stefanus, Pdt. Robert Patannang Borrong, dan Pdt.

Justitia Vox Dei Hattu.

Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kem

end

ikbud.

Cetakan Ke-1, 2014

ISBN 978-602-282-410-7 (jilid 1)

Cetakan Ke-2, 2016 (Edisi Revisi)

Cetakan Ke-3, 2017 (Edisi Revisi)

Disusun dengan huruf Myriad Pro, 11 pt.

iii

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

KATA PENGANTAR

Pendidikan menjadi sarana dalam mengubah masyarakat menuju masa

kini dan masa depan yang lebih baik dan berpengharapan. Salah satu tugas

pembaharuan yang dilakukan oleh Pendidikan adalah melalui Perubahan

Kurikulum yang merupakan salah satu elemen pendidikan. Perubahan

kurikulum bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan nasional sekaligus

memperbaiki kualitas hidup dan kondisi sosial bangsa Indonesia. Jadi,

pengembangan kurikulum 2013 tidak hanya berkaitan dengan persoalan

kualitas pendidikan saja, melainkan kualitas kehidupan bangsa Indonesia

secara umum agar tahapan pembelajaran memungkinkan peserta didik

berkembang dari proses menyerap pengetahuan dan mengembangkan

keterampilan hingga memekarkan sikap serta nilai-nilai luhur kemanusiaan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan memperbaiki

kualitas hidup dan kondisi sosial bangsa Indonesia, peran pendidikan agama

amat penting karena agama berkaitan dengan hampir seluruh bidang

kehidupan. Oleh karena itu, melalui pendidikan agama, peserta didik yang

mempelajari seluruh mata pelajaran dapat mengambil nilai-nilai etika dan

moral dari pendidikan agama. Pendidikan agama hendaknya mewarnai output

pendidikan di Indonesia sebagai Negara Pancasila.

Untuk itu, belajar bukan sekadar untuk tahu, melainkan dengan belajar

seseorang menjadi tumbuh dan berubah. Tidak sekadar belajar lalu berubah,

dan menjadi semakin dekat dengan Allah. Sebagaimana tertulis dalam Mazmur

119:73, “Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku

pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu”. Tidak sekedar

belajar lalu berubah, tetapi juga mengubah keadaan.

Rancangan kurikulum yang dirangkai dalam Kompetensi Inti sebagai

pengikat Kompetensi Dasar membantu peserta didik untuk bertumbuh dan

berkembang secara utuh dan holistic dari segi pengatahuan, ketrampilan

maupun sikap terhadap diri sendiri, terhadap sesama terlebih kepada Tuhan

yang diimaninya. Kecerdasan tidak hanya diukur dari tingginya pengetahuan

namun tingginya imanyang nampak melalui sikap terhadap sesama dan Tuhan.

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti diharapkan mampu menolong

peserta didik untuk membangun solidaritas dan toleransi dalam pergaulan

iv

Kelas X SMA/SMK

sehari-hari tanpa memandang perbedaan suku, bangsa, agama maupun

kelas sosial, pro aktif mewujudkan keadilan, kebenaran, demokrasi, HAM dan

perdamaian; memelihara lingkungan hidup, mengembangkan kreativitas dan

inovasi dalam berpikir dan bertindak. Sekaligus memiliki ciri khas sebagai anak

dan remaja Kristen Indonesia yang cinta tanah air dan bangsa

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bukan sekadar menyampaikan

pesan moral apalagi hanya sekadar mengetahui tata cara hubungan antara

manusia dengan Tuhan, melainkan harus menyajikan isi kurikulum yang

transformatif dan terinternalisasi dalam diri peserta didik. Artinya, mengubah

serta membarui cara pandang dan sikap peserta didik serta mengarahkan

peserta didik untuk memahami panggilan Tuhan untuk menjadi berkat bagi

sesama dan dunia.

Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti pada semua

jenjang dan kelas disajikan dalam bentuk pemahaman konsep mengenai Allah

Pencipta, pemelihara, penyelamat dan pembaharu yang diimplementasikan

dalam bentuk pelaksanaan nilai-nilai kristiani dalam praktik kehidupan.

Didalamnya tercantum berbagai aktivitas belajar yang dilakukan peserta didik

dalam rangka mencapai kompetensi serta mengembangkan kreativitas dan

inovasi pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Buku ini berisi sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik dalam

rangka mencapai Kompetensi yang telah dirumuskan. Dalamn proses belajar

diharapkan peserta didik memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang

membantu dirinya bertumbuh secara utuh sebagai manusia makluk mulia

ciptaan Allah yang bermartabat.

Buku ini merupakan edisi ketiga sebagai penyempurnaan dari edisi kedua.

Buku ini sangat terbuka untuk terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.

Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran

dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya.

Atas kontribusi tersebut, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan

kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam

rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

Jakarta, Januari 2016

Penulis

v

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Kata Pengantar .........................................................................................

iii

Daftar Isi ....................................................................................................

v

Daftar Gambar ..........................................................................................

ix

Bab I Bertumbuh dan Semakin Berhikmat ...........................................

1

A.

Pengantar .........................................................................................................

1

B.

Berbagi Pengalaman ....................................................................................

2

C.

Kisah Tonya Harding .....................................................................................

3

D.

Kematangan Pribadi dan Emosi ...............................................................

5

E.

Belajar dari Alkitab ........................................................................................

7

F.

Bertumbuh Menjadi Berhikmat ...............................................................

10

G.

Penerapan ........................................................................................................

11

H.

Rangkuman .....................................................................................................

15

I.

Penutup ............................................................................................................

16

Bab II Bertumbuh Menuju Kedewasaan yang Benar ............................

17

A.

Pengantar .........................................................................................................

17

B.

Proses Menjadi Dewasa

...............................................................................

19

C.

Kedewasaan Penuh menurut Alkitab ....................................................

20

D.

Berbagai Ajaran Palsu ..................................................................................

21

E.

Iklan Sebagai Ajaran Palsu .........................................................................

23

F.

Kekayaan dan Sukses dengan Jalan Pintas ..........................................

24

G.

Kedewasaan Penuh dalam Hubungan dengan Orang Lain ...........

25

H.

Rencana Hidup Saya .....................................................................................

27

I.

Rangkuman .....................................................................................................

27

J.

Penutup ............................................................................................................

28

Bab III Menjadi Manusia yang Bertanggungjawab di Dalam

Masyarakat ....................................................................................

29

A.

Pengantar .........................................................................................................

29

B.

Arti Tanggung jawab ....................................................................................

31

C.

Tanggung jawab dan Kedewasaan .........................................................

32

D.

Tanggung jawab dalam Membangun Masyarakat

...........................

33

E.

Tanggung jawab terhadap Sesama ........................................................

36

DAFTAR ISI

vi

Kelas X SMA/SMK

G.

Rangkuman .....................................................................................................

39

H.

Penutup ............................................................................................................

39

Bab IV Mengasihi dan Menghasilkan Perubahan ..................................

41

A.

Pengantar .........................................................................................................

41

B.

Kisah Cinta Seorang Ayah ..........................................................................

43

C.

Cinta Kasih: Kekuatan yang Luar Biasa ..................................................

44

D.

Cinta Kasih yang Mengubah dan Mendamaikan

..............................

45

E.

Cinta Kasih yang Memadamkan Api Permusuhan ............................

47

F.

Rangkuman ....................................................................................................

50

G.

Penutup ............................................................................................................

50

Bab V Roh Kudus Membaharui Gereja ....................................................

51

A.

Pengantar .........................................................................................................

51

B.

Gereja sebagai Komunitas Baru ...............................................................

53

C.

Taurat yang Ditulis di dalam Hati .............................................................

54

D.

Roh Kudus sebagai Agen Pembaharuan Gereja

................................

55

E.

Komunitas yang Inklusif

..............................................................................

56

F.

Ekslusif vs Inklusif ..........................................................................................

61

G.

Sikap Tuhan Yesus .........................................................................................

62

H.

Gereja yang Terus-menerus Diperbaharui ...........................................

63

I.

Rangkuman .....................................................................................................

66

J.

Penutup ............................................................................................................

66

Bab VI Hidup dalam Kesetiaan ................................................................

67

A.

Pengantar .........................................................................................................

67

B.

Kisah Hachiko

..................................................................................................

68

C.

Yakub dan Rahel ............................................................................................

70

D.

Kesetiaan dalam Hidup Sehari-hari ........................................................

71

E.

Kesetiaan menurut Alkitab ........................................................................

72

F.

"Nyamanlah Jiwaku" .....................................................................................

73

G. Kesetiaan kepada Tuhan

.............................................................................

74

H. Rangkuman .....................................................................................................

77

I.

Penutup ............................................................................................................

78

Bab VII Hidup yang Dipimpin oleh Roh..................................................

79

A.

Pengantar .........................................................................................................

79

B.

Mengenal Monginsidi, Pahlawan Nasional ..........................................

80

C.

Peranan Roh di dalam Hidup Kita

............................................................

82

D.

Roh Kudus dalam Kehidupan Orang Percaya

.....................................

83

vii

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

E.

Hidup sebagai Anak-anak Allah ...............................................................

84

F.

Hidup dalam Kekudusan ............................................................................

86

G.

Mewujudkan Hidup Kudus di Tengah Masyarakat

............................

87

H.

Rangkuman .....................................................................................................

89

I.

Penutup ............................................................................................................

89

Bab VIII Karya Allah dalam Kepelbagaian ..............................................

93

A.

Pengantar .........................................................................................................

94

B.

Memahami Kepelbagaian Manusia menurut Alkitab ......................

92

C.

Sikap Saya Terhadap Mereka yang Berbeda:

Belajar dari Cerita Kehidupan ...................................................................

95

D.

Karunia Allah dalam Kepelbagaian .........................................................

97

E.

Suara Hati Remaja .........................................................................................

99

F.

Membuat Program Kerja

.............................................................................

102

G.

Rangkuman .....................................................................................................

104

Bab IX Anak SMA Boleh Pacaran .............................................................

105

A.

Pengantar .........................................................................................................

105

B.

Memahami Makna Puisi ..............................................................................

106

C.

Antara Cinta dan Pacaran ...........................................................................

107

D.

Cinta dan Ketertarikan Fisik .......................................................................

110

E.

Pendalaman Alkitab .....................................................................................

113

F.

Manusia Diciptakan Tidak Sendirian ......................................................

113

G.

Manusia Dianugerahi Tuhan dengan Kemampuan untuk

Merasa Tertarik pada Lawan Jenis ...........................................................

114

H.

Apakah Anak SMA Boleh Pacaran? .........................................................

115

I.

Rangkuman .....................................................................................................

117

J.

Penutup ............................................................................................................

118

Bab X Batas-batas Dalam Berpacaran ....................................................

119

A.

Pengantar .........................................................................................................

119

B.

Pembahasan Hasil Observasi tentang Berpacaran dan

Batas-batasnya ...............................................................................................

119

C.

Menyorot Pacaran dari segi Iman Kristen .............................................

120

D.

Batas-Batas Pacaran menurut Standar Moral Alkitab .......................

122

E.

Norma dalam Masyarakat ..........................................................................

124

F.

Gaya Pacaran Remaja SMA Masa Kini ....................................................

124

G.

Rangkuman .....................................................................................................

129

H.

Penutup ............................................................................................................

130

viii

Kelas X SMA/SMK

Bab XI Ras, Etnis, dan Gender .................................................................

131

A.

Pengantar .........................................................................................................

131

B.

Memahami serta Menerima Manusia dalam Keunikan Ras,

Etnis dan Gender ...........................................................................................

132

C.

Pengertian Ras, Etnis, Suku dan Gender ...............................................

134

D.

Masalah-masalah Sekitar Ras, Etnis dan Gender

................................

136

E.

Pemahaman Alkitab tentang Ras, Etnis dan Gender ........................

140

F.

Berbagi Pengalaman ....................................................................................

143

G.

Rangkuman .....................................................................................................

144

H.

Penutup ............................................................................................................

144

Bab XII Allah Pembaharu Kehidupan ......................................................

145

A.

Pengantar .........................................................................................................

145

B.

Menjadi Manusia Baru .................................................................................

146

C.

Makna Pembaharuan bagi Diri Saya ......................................................

148

D.

Dampak dari Pembaharuan Allah bagi Orang Percaya ...................

150

E.

Pendalaman Alkitab .....................................................................................

153

F.

Rangkuman .....................................................................................................

153

Bab XIII Karya Allah dalam Membaharui Kehidupan

............................

155

A.

Pengantar .........................................................................................................

155

B.

Memahami Makna Karya Allah dalam Membaharui Kehidupan .

156

C.

Pendalaman Alkitab .....................................................................................

160

D.

Menelusuri Alkitab ........................................................................................

160

E.

Hidup Baru Artinya Melakukan Kehendak Allah dalam Hidup .....

163

F.

Bencana Alam Makin Meluas ....................................................................

165

G.

Allah Membaharui Alam .............................................................................

170

H.

Rangkuman .....................................................................................................

170

Bab XIV Remaja Kristen sebagai Pelopor Pembaruan ..........................

171

A.

Pengantar .........................................................................................................

171

B.

Makna sebagai Pembaharu .......................................................................

171

C.

Belajar dari Alkitab: Nehemia Membangun Kembali

Tembok Kota Yerusalem ..............................................................................

176

D.

Menjadi Garam dan Terang kehidupan .................................................

176

E.

Indikator Sebagai Pembaharu Kehidupan Manusia dan Alam .....

176

F.

Rangkuman .....................................................................................................

180

Daftar Pustaka ..........................................................................................

181

Profil ..........................................................................................................

184

ix

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Gambar 1.1 Chili Davis

.....................................................................................................

1

Gambar 1.2 Tonya Harding dalam Sampul Majalah ..............................................

4

Gambar 1.3 Mezbah di Silo, temuan arkeologis dari Zaman Besi

...................

8

Gambar 2.1 Rudyard Kipling .........................................................................................

17

Gambar 2.2 Moses David, pendiri COG .....................................................................

21

Gambar 2.3 Iklan pemutih wajah ................................................................................

23

Gambar 2.4 Seorang perempuan berdosa menuangkan minyak

harum di kaki Yesus .................................................................................

27

Gambar 3.1 Simson bergelut dengan singa ............................................................

30

Gambar 3.2 Kaya karena korupsi? Haram! ................................................................

32

Gambar 3.3 Nehemia membangun kembali Yerusalem .....................................

35

Gambar 3.4 Banjir darah di Beijing ketika tentara Tiongkok berusaha

menghentikan demonstrasi di Lapangan Tiananmen ................

38

Gambar 4.1 "Anak yang hilang”, oleh Bartolomé Esteban Murillo

...................

42

Gambar 4.2 James Kin

.....................................................................................................

43

Gambar 4.3 Dr. Martin Luther King Jr. ........................................................................

45

Gambar4.4 Remaja Muslim Palestina dan Yahudi Israel bergaul

akrab dari program Peace it Together

................................................

48

Gambar 5.1 Patung Peter Waldo di Memorial Luther di Worms, Jerman ......

51

Gambar 5.2 Jan Hus

..........................................................................................................

52

Gambar 5.3 Stefanus dirajam dan menjadi martir pertama gereja perdana ....

57

Gambar 5.4 Temuan arkeologis mosaik di St. Praxedes, Roma

.........................

58

Gambar 5.5 Filipus dan sida-sida dari Etiopia .........................................................

59

Gambar 6.1 Patung Hachiko di stason kereta api Shibuya, Tokyo

...................

69

Gambar 6.2 Cincin pernikahan, tanda kesetiaan ...................................................

72

Gambar 7.1 Robert Wolter Monginsidi ......................................................................

80

Gambar 7.2 Martin Luther memakukan 95 dalilnya di pintu gereja di

Wittenberg, Jerman .................................................................................

83

Gambar 8.1 Tiap warna memberi kontribusi bagi keindahan ...........................

97

Gambar 8.2 Kebersamaan orang muda antar bangsa, kebersamaan itu indah .

99

Gambar 8.3 Kebersamaan orang muda antar bangsa, kebersamaan itu indah .

103

Gambar 9.1 Ungkapan rasa cinta ................................................................................

106

Gambar 9.2 Plato dan Khalil Gibran ............................................................................

107

DAFTAR GAMBAR

x

Kelas X SMA/SMK

Gambar 9.3 Cinta Matematik Di Putih Abu - Abu ................................................

108

Gambar 11.1 Tokoh dunia ..............................................................................................

132

Gambar 11.2 Orang Samaria yang murah hati menolong tanpa

memperhatikan ras dan etnis ............................................................

141

Gambar 12.1 Roh Kudus turun pada hari Pentakosta ..........................................

148

Gambar 13.1 Yesus bercakap-cakap dengan Nikodemus ..................................

156

Gambar 13.2 Alkitab .........................................................................................................

160

Gambar 13.3 Apakah kamu sudah memiliki hidup baru ataukah belum? ...

162

Gambar 13.4 Sungai yang kotor ..................................................................................

164

Gambar 13.5 Pantai yang kotor ....................................................................................

165

Gambar 14.1 Malala ..........................................................................................................

172

Gambar 14.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum ..............................................

173

Gambar 14.3 Contoh poster ..........................................................................................

179

1

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Bab

Bahan Alkitab: 1 Samuel 3:19; 2:26; 1 Korintus 3:1-9

A. Pengantar

Chili Davis, seorang pelatih bisbol Amerika

Serikat, pernah mengatakan, “Growing

old is mandatory; growing up is optional.”

Dalam bahasa Indonesia ungkapan ini dapat

diterjemahkan demikian, “Bertambah umur

sudah seharusnya terjadi. Namun menjadi

dewasa adalah pilihan.” Maksudnya, setiap

orang pasti bertambah usianya. Setiap hari,

minggu, bulan, dan tahun, usia kita terus

berjalan. Kita tidak mungkin menghentikannya

sampai tiba waktunya ketika kita menutup

mata dan meninggal dunia kelak. Namun

bertumbuh menjadi dewasa dalam pemikiran,

sikap, dan perilaku, adalah pilihan. Tidak setiap

orang yang dewasa umurnya juga dewasa

pemikiran, sikap dan perilakunya. Setiap orang

harus memutuskan untuk berubah menjadi dewasa dalam hal-hal tersebut,

sehingga ia menjadi bijaksana dalam menghadapi berbagai persoalan di

dalam hidupnya.

Bertumbuh dan

Semakin Berhikmat

I

Sumber: http://2.bp.blogspot.com/-1FT

-

6vTH3M0o/UlWZtwKhFlI/AAAAAAAACrw/

lFdRbVZskcw/s1600/Chili.jpg

Gambar 1.1

Chili Davis

2

Kelas X SMA/SMK

Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat yang terkenal itu, pernah

mengatakan, “Yang penting bukanlah tahun-tahun di dalam hidupmu,

melainkan hidup yang kamu jalani di dalam tahun-tahun usiamu itu.” Di sini

kembali kita melihat bahwa bukan panjangnya usia, atau sejauh mana umur

kita sekarang, melainkan bagaimana kita mengisi tahun-tahun usia itu dengan

hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

B.

Berbagi Pengalaman

Hari Ulang Tahun yang Paling Mengesankan

Coba ceritakan kepada teman-temanmu, ulang tahun kamu yang mana yang

kamu rasakan paling mengesankan. Bagikanlah pengalaman itu kepada teman

sebangkumu. Atau kalau kelas kamu terlalu kecil, coba kumpulkan dua atau

tiga teman yang lain untuk saling menceritakan pengalaman kamu tentang

hari ulang tahun kamu itu.

Ulang tahunku yang paling mengesankan adalah ketika aku

............................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

Sekarang, coba jelaskan, mengapa kamu menyebutkan hari ulang tahunmu

tersebut sebagai hari ulang tahun yang paling mengesankan? Siapa di antara

kamu yang pada hari ulang tahun ingat kepada Tuhan dan mengucap syukur

untuk usia yang telah ditambahkan Tuhan kepadamu?

Apakah kamu mengucap syukur untuk tingkat kedewasaan yang semakin

bertambah pada dirimu? Apakah yang kamu maksudkan dengan tingkat

kedewasaan tersebut? Usiakah? Perubahan secara fisik pada diri setiap remaja

laki-laki dan perempuankah? Coba amati keadaan fisik dan kejiwaan kamu di

Kelas X sekarang dan bandingkanlah dengan keadaan kamu ketika masih di

SMP, di kelas VII hingga IX. Perbedaan-perbedaan apakah yang kamu temukan?

Ciri-ciri pertumbuhan fisik yang kamu alami antara usia di SMP (kelas VII

hingga IX) dengan keadaan kamu di kelas X sekarang:

..................................................................................................................

..................................................................................................................

3

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Ciri-ciri perubahan fisik dan psikologis yang kamu alami antara usia di SMP

(kelas VII hingga IX) dengan keadaan kamu di kelas X sekarang:

.......................................................................................

.......................................................................................

.......................................................................................

.......................................................................................

Sekarang, perhatikan pula, apakah pertumbuhan secara fisik itu sudah

dengan sendirinya merupakan tanda bahwa orang itu sudah menjadi dewasa

dalam pemikiran dan karakternya? Apakah orang itu sudah bertumbuh bukan

saja menjadi dewasa, tetapi juga matang dalam kepribadiannya?

Ciri-ciri pribadi yang matang menurut saya:

.......................................................................................

.......................................................................................

C.

Kisah Tonya Harding

Tonya Harding (lahir 1970) adalah seorang pemain sepatu es (

ice-skating

)

terkenal di Amerika Serikat. Pada tahun 1994 ia terlibat dalam sebuah

pelanggaran hukum ketika bekas suaminya, Jeff Gillooly, berkomplot dengan

Shawn Eckhardt dan Shane Stant, dan menyerang saingannya dalam olahraga

sepatu es, Nancy Kerrigan, dalam sebuah latihan persiapan Kejuaraan Sepatu

Es Keindahan di AS. Kerrigan dipukul di bagian pahanya, hanya beberapa

sentimeter di atas lututnya, dengan sebuah tongkat polisi lipat. Untunglah kaki

Kerrigan tidak patah, hanya luka-luka, tetapi hal itu telah membuat Kerrigan

mengundurkan diri dari kejuaraan nasional. Harding memenangi kejuaraan itu

(

Daily Mail

, “ Agony of the ice queen”, 14 September 2013).

Namun peristiwa ini kemudian terbongkar oleh polisi. Polisi dan hakim

membuktikan bahwa Harding mengetahui rencana serangan terhadap

Kerrigan. Harding mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman percobaan tiga

tahun penjara, 500 jam pelayanan masyarakat, dan denda $160.000. Gelar

juaranya tahun 1994 dicabut, dan seumur hidupnya Harding dilarang ikut

serta dalam semua kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi sepatu es

nasional di seluruh AS, baik sebagai pemain maupun pelatih.

4

Kelas X SMA/SMK

Apa yang kita temukan dalam kisah di atas? Kisah ini menggambarkan

bagaimana seseorang yang sudah dewasa menurut usianya, ternyata tidak

mampu menghadapi masalahnya secara dewasa. Tonya Harding, misalnya, ha-

rus menghadapi Nancy Kerrigan, lawannya yang tangguh dalam pertandingan

sepatu es. Ia khawatir tidak bisa memenangkan pertandingan itu dengan

mengalahkan Nancy di arena pertandingan. Karena itu ketika seseorang

memutuskan untuk mencelakakan

Nancy, ia pun berdiam diri, atau bahkan

menyetujui apa yang direncanakan oleh

Jeff Gillooly untuk mencelakakannya.

Ini adalah sebuah contoh tentang emosi

yang negatif. Emosi seperti ini seringkali

ditampilkan oleh orang-orang yang tidak

matang pribadinya, tidak siap menerima

kekalahan secara terhormat, dan karena

itu bersedia melakukan apa saja untuk

mencapai tujuannya. Dengan kata lain,

secara fisik mereka sudah bertumbuh,

tetapi secara emosional dan kepribadian

mereka tetap seperti anak kecil. Mereka

tidak bisa berpikir dengan matang dan

bertanggung jawab. Hal seperti ini dapat

kita temukan pula di berbagai aspek

kehidupan.

Diskusi

Coba diskusikan hal-hal di bawah ini dengan teman sebangkumu, dan carilah

contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh-contoh ketidakdewasaan

Di dalam kehidupan keluarga:

.......................................................................................

.......................................................................................

Di dalam pergaulan sehari-hari:

.......................................................................................

.......................................................................................

sumber: Newsweek

Gambar 1.2

Tonya Harding dalam sam-

pul majalah

5

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Di dunia olahraga:

.......................................................................................

.......................................................................................

Di dunia pendidikan:

.......................................................................................

.......................................................................................

Di dunia politik:

.......................................................................................

.......................................................................................

D.

Kematangan Pribadi dan Emosi

Salah satu cara yang paling mudah untuk menilai kematangan pribadi seseorang

adalah dengan mengamati ekspresi emosinya. Emosi adalah pengalaman

sadar yang subyektif, yang terutama sekali dicirikan oleh ungkapan-ungkapan

psiko-fisiologis, reaksi biologis, dan keadaan mental. Dalam kehidupan sehari-

hari, emosi seringkali terlepas begitu saja ketika seseorang tidak mampu

mengendalikan dirinya. Akibatnya, perkataan dan tindakannya pun jadi tidak

terkendali. Contohnya, apa yang dilakukan oleh Tonya Harding dan kawan-

kawannya. Setelah semuanya terjadi dan mereka dinyatakan bersalah, lalu

dijatuhi hukuman, mungkin mereka baru menyesali apa yang telah mereka

lakukan.

Emosi seseorang biasanya bisa dilihat melalui bahasa tubuh, mimik, atau

suara orang tersebut melalui gerakan-gerakan atau intonasi suara, walaupun

tidak sama persis dengan orang lain tetap bisa kita lihat. Ada orang yang

ingin memperlihatkan ekspresi emosinya kepada orang lain supaya orang

lain memahami apa yang dirasakannya. Tetapi, ada juga orang yang berusaha

menyembunyikan emosinya supaya tidak diketahui orang lain, tentu dengan

berbagai pertimbangan yang dimiliki oleh orang tersebut.

Sepanjang perjalanan hidup ini, kita akan berhadapan dengan bermacam-

macam orang. Selama itu pula kita akan banyak menerima pendapat tentang

diri kita atau tentang apa yang kita lakukan. Ada yang memberi pandangan

6

Kelas X SMA/SMK

positif, namun ada juga yang negatif. Pendapat atau pandangan orang lain

itu sedikit banyak memberi pengaruh pada bagaimana cara kita memandang

diri kita sendiri. Bukan hanya pendapat orang lain yang mempengaruhi diri

kita, pandangan kita terhadap diri sendiri juga dapat mempengaruhi cara

kita memandang atau menilai diri kita sendiri. Pada akhirnya, hal itu akan

berpengaruh pada perkembangan emosi kita.

Safaria dan Saputra (2009) memberikan contoh tentang bermacam-macam

ekspresi jasmani yang bisa muncul dari emosi seseorang, misalnya:

Emosi marah: wajahnya memerah, nafasnya menjadi sesak, otot-otot

tangan akan menegang, dan energi tubuhnya memuncak.

Emosi takut: mukanya menjadi pucat, jantungnya berdebar-debar.

Ekman dan Friesen seperti dikutip oleh Walgito (1994), menyebutkan tiga

macam emosi yang dikenal dengan

display rules

(penampilannya pada wajah

atau tubuh manusia), yaitu:

1.

Masking

: keadaan seseorang yang dapat menyembunyikan atau menutupi

emosi yang dialaminya. Misalnya, seorang perawat marah karena sikap

pasien yang menyepelekan pekerjaannya. Kemarahannya diredam atau

ditutupi sehingga gejala kejasmaniannya tidak tampak.

2.

Modulation

: keadaan seseorang yang dapat mengurangi emosi yang

dialaminya. Misalnya, karena marah, ia mengomel-ngomel (gejala jasmani)

tetapi kemarahannya tidak meledak-ledak.

3.

Simulation

: orang tidak mengalami emosi, tetapi seolah-olah mengalami

emosi dengan menampakkan gejala-gejala kejasmanian. Simulasi

digunakan untuk membayangkan apa yang mungkin dialami orang lain

dengan mencoba menempatkan diri kita pada situasi orang tersebut.

Dengan cara ini, kita bisa lebih mampu berempati dengan orang lain.

Berdasarkan pembagian emosi di atas, faktor yang paling penting dalam

mengembangkan emosi yang sehat adalah pengenalan yang benar tentang

diri sendiri serta kesediaan untuk bertumbuh dan berkembang menjadi

pribadi yang matang dan bertanggung jawab. Matang, artinya tidak berpikir

kekanak-kanakan, hanya peduli akan kepentingan dan keuntungan dirinya

sendiri. Bertanggung jawab, artinya memperhitungkan setiap tindakannya,

apa untung rugi dari tindakan yang akan saya ambil ini? Apakah saya akan

menyakiti orang lain dengan keputusan yang saya ambil?

Pada saat yang sama juga ia akan berpikir secara bertanggung jawab atas

dirinya sendiri. Dia akan bertanya, apakah keputusan yang akan saya ambil ini

hanya menguntungkan orang lain, namun pada saat yang sama merugikan

dan menghancurkan diri saya?

7

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

E.

Belajar dari Alkitab

1. Samuel, Hofni, dan Pinehas Bersaudara

Di dalam Alkitab kita dapat menemukan banyak sekali contoh tentang pribadi

yang tidak dewasa, tidak matang, dan tidak bertanggung jawab. Namun di

pihak lain Alkitab juga mengajarkan kepada kita bagaimana cara hidup orang

yang matang dan bertanggung jawab itu. Itulah pribadi yang Allah kehendaki

di dalam hidup kita.

Dalam Kitab 1 Samuel 3:19 dikatakan, “Dan Samuel makin besar dan TUHAN

menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya

gugur.” Samuel adalah salah satu pribadi teladan yang kita temukan dalam

Alkitab. Sejak masa kecil, Samuel telah diserahkan oleh Hana, ibunya, kepada

Imam Eli untuk dibesarkan dan dididik di bait suci Allah di Silo. Hana yang lama

tidak mempunyai anak, bernazar kepada Allah, bahwa apabila ia dikaruniai

seorang anak oleh Allah, maka ia akan menyerahkan anak itu kepada Allah.

Itulah sebabnya Samuel kemudian diantarkan ke Silo untuk dididik oleh Imam

Eli.

Yang menarik ialah Eli ternyata juga mempunyai dua orang anak laki-laki,

yaitu Hofni dan Pinehas. Kisah tentang kedua anak Eli ini digambarkan dalam

ayat-ayat yang muncul sebelum ayat yang menggambarkan keadaan Samuel,

12

Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak

mengindahkan TUHAN,

13

ataupun batas hak para imam terhadap bangsa

itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara

daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di

tangannya

14

dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau

ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu

itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka

memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo.

15

Bahkan

sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada

orang yang mempersembahkan korban itu: “Berikanlah daging kepada imam

untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging

yang dimasak, hanya yang mentah saja.”

16

Apabila orang itu menjawabnya:

“Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu

sesuka hatimu,” maka berkatalah ia kepada orang itu: “Sekarang juga harus

kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan.”

17

Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan

TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.

8

Kelas X SMA/SMK

Gambaran ini berlawanan

seratus persen dengan gam-

baran yang diberikan mengenai

Samuel. Di satu pihak kita

menemukan Hofni dan Pinehas

yang egois, mementingkan diri

sendiri, dan tampaknya juga

pemarah. Kitab 1 Samuel ini

menceritakan bahwa setiap

kali ada orang yang datang

mempersembahkan korban

sembelihan, Hofni dan Pinehas

akan menyuruh para pelayan

imam untuk mengambilkan daging yang paling atas, yang paling enak, untuk

mereka makan sendiri. Padahal, seharusnya bagian itu dibakar sampai hangus

sebagai lambang persembahan yang penuh kepada Allah. Hofni dan Pinehas

tidak rela membiarkan daging itu hangus begitu saja. “Ini bagian yang paling

nikmat. Mengapa kita harus menjadi orang bodoh dan membiarkannya hangus

begitu saja,” mungkin demikian yang muncul dalam benak pikiran mereka.

Itulah sebabnya mereka mengambil apa yang bukan menjadi hak mereka.

Mereka mencuri, atau dalam istilah sekarang, kasus ini dikenal sebagai korupsi.

Demikian pula halnya dengan para pelayan imam itu. Mereka takut

menghadapi anak-anak tuan mereka, sehingga mereka mengikuti begitu saja

apa yang diperintahkan kepada mereka. Mereka tidak berani membantah

perintah Hofni dan Pinehas, sebab mereka adalah anak-anak dari tuan mereka.

Mungkinkah mereka takut dimarahi oleh Imam Eli? Mungkinkah mereka

berpikir bahwa anak-anak Imam Eli tidak boleh dibantah, karena mereka anak-

anak hamba Tuhan? Apapun juga alasannya, tampaknya para pelayan ini pun

hanya memikirkan keselamatan mereka sendiri. Hanya berusaha mencari

aman.

Sementara itu, bagaimana dengan Samuel? Ia digambarkan sebagai anak

yang makin besar dan disertai Tuhan. Ia semakin besar dan semakin disukai oleh

Tuhan maupun manusia. Bagaimana ini bisa terjadi? Tentulah ini disebabkan

oleh kedewasaan Samuel, kematangan pribadinya dan emosinya, dan sikapnya

yang tidak egois atau mementingkan diri sendiri. Samuel selalu memikirkan

pentingnya pelayanannya kepada Allah dan umat Israel.

sumber: http://www.worthynews.com.

Gambar 1.3

Mezbah di Silo, temuan arkeologis dari

Zaman Besi

9

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

2. Perpecahan di Gereja Korintus

Sebuah kisah lain tentang sikap yang tidak dewasa dan bertanggung jawab

dapat kita temukan di kalangan gereja perdana di Korintus. Dalam 1 Korintus

3:1-9 kita menemukan kisah tentang pertikaian yang terjadi di gereja Korintus.

Gereja itu terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok yang masing-masing

saling membanggakan diri sendiri. Muncul orang-orang yang mengklaim “Aku

dari golongan Paulus,” atau “Aku dari golongan Apolos.” Mungkin pula ada

kelompok-kelompok lain yang mengaku “Aku golongan dari Yesus,” sementara

yang lainnya mereka anggap bukan pengikut Yesus atau tidak mempunyai

Yesus.

Masing-masing kelompok ini menganggap diri mereka lebih baik, lebih

hebat, bahkan lebih tinggi daripada yang lainnya. Kalau demikian yang terjadi,

siapakah yang paling benar? Bagaimana pendapat kamu? Coba berikan

contoh-contoh tentang pertikaian di dalam gereja atau antar-gereja yang

kamu ketahui dan tunjukkanlah apa kira-kira faktor penyebabnya!

Contoh-contoh pertikaian di dalam gereja masa kini:

........................................................................................

.......................................................................................

.......................................................................................

Menurut kamu, apa penyebabnya? Ledakan emosi yang tidak terkendali?

Ketidakdewasaan pribadi anggota-anggotanya? Sikap yang tidak bertanggung

jawab dari pimpinan dan anggota gereja? Kemungkinan-kemungkin apa lagi

yang bisa menimbulkan pertikaian gereja? Coba tuangkan pemikiran kalian di

bawah ini:

.......................................................................................

.......................................................................................

.......................................................................................

Sekarang, bayangkanlah apa yang akan terjadi apabila Hofni dan Pinehas

ternyata hidup bertanggungjawab, tidak egois, tidak mementingkan diri

sendiri, dan tidak emosional. Bagaimana kira-kira kisah mereka akan berlanjut?

10

Kelas X SMA/SMK

Bayangkanlah pula keadaan gereja di Korintus apabila anggota-anggotanya

tidak terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok yang membanggakan diri

sendiri dan saling melecehkan, bahkan menghina kelompok-kelompok yang

dianggap menjadi lawannya.

Dalam 1 Korintus 13:11 Rasul Paulus berkata,

“Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa

seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku

menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.”

Dari sini jelas bahwa “Bertambah umur terjadi dengan sendirinya, tetapi

menjadi dewasa adalah pilihan.” Untuk bisa bertumbuh dan menjadi dewasa,

kita harus berusaha meninggalkan sikap kekanak-kanakan kita, cara berkata-

kata, merasa, dan berpikir seperti kanak-kanak. Kita harus bisa mengendalikan

emosi kita dan mempertimbangkan setiap keputusan kita sebelum kita

tergesa-gesa mengatakan sesuatu dan memutuskan untuk bertindak. Kita

perlu bertanya terlebih dahulu, apakah dampak kata-kata dan tindakan saya

itu bagi saya dan bagi orang lain?

Samuel bertumbuh dari kanak-kanak menjadi dewasa dan mengalami

semuanya dengan indah. Kitab 1 Samuel 2:26 melukiskan, “Tetapi Samuel yang

muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun

di hadapan manusia.” Ini semua terjadi karena ia hidup dengan firman Tuhan.

“Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun

dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur” (1 Sam. 3:19). Indah, bukan?

F.

Bertumbuh Menjadi Berhikmat

Dalam Amsal 2:6 dikatakan, “Karena TUHAN-lah yang memberikan hikmat,

dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.” Menurut kamu apakah

artinya kalimat ini?

Kalimat di atas berarti:

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

11

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Dalam Kitab I Raja-raja 4:29-30 dikatakan,

29

“Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat

besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut,

30

sehingga hikmat

Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang

Mesir.”

Hikmat Salomo dapat kita temukan di dalam cerita ketika Salomo dihadapkan

dengan sebuah persoalan yang sangat berat. Dua orang ibu datang kepadanya,

masing-masing memperebutkan seorang bayi yang mereka akui sebagai bayi

mereka (1 Raj. 3:16-28).

Bagaimanakah kelanjutan cerita tersebut? Bacalah perikop 1 Raja-raja 3:16-

28 dan kisahkan kembali ceritanya. Lalu coba jelaskan apa makna ayat 1 Raja-

raja 3:28 yang berbunyi, “Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan

hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka

melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan

keadilan.”

G. Penerapan

Thomas Huxley, seorang pemikir Inggris, pernah mengatakan, “Jangan kita

lupakan, bahwa apa yang kita sebut sebagai alasan-alasan yang rasional untuk

keyakinan kita, seringkali adalah upaya-upaya yang sangat tidak rasional untuk

membenarkan naluri-naluri kita.” Apa maksud Huxley dengan kata-katanya ini?

Maksudnya, seringkali kita berusaha untuk membenarkan naluri-naluri kita

yang egois, yang emosional, yang tidak peduli terhadap orang lain, dengan

alasan-alasan yang tampaknya rasional. Misalnya, seorang remaja laki-laki

yang menuntut agar pacarnya memenuhi kebutuhan seksualnya dengan

mengatakan, “Kamu harus buktikan bahwa kamu betul-betul sayang aku. Kalau

kamu betul-betul sayang aku, kamu mestinya rela tidur dengan aku.”

Kelanjutan cerita Salomo

...................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

.................................................................................................................

Arti 1 Raja-raja 3:28 menurut saya

.....................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

12

Kelas X SMA/SMK

Seorang gadis yang tidak emosional, yang mampu mengendalikan pikiran

dan emosinya dengan baik, akan menolak permintaan ini. Apa yang terjadi kalau

setelah ia menyerahkan kegadisannya, laki-laki ini kemudian meninggalkannya?

Apa yang terjadi kalau dia menjadi hamil karena keputusannya itu? Siapa

yang mau bertanggung jawab? Selain itu, ia harus bertanya pula apakah

tubuhnya secara fisiologis sudah siap untuk melahirkan bayi? Data-data medis

menunjukkan bahwa perempuan yang hamil dan melahirkan pada usia yang

terlalu muda cenderung mengalami kematian pada proses melahirkan karena

memang tubuhnya tidak siap untuk proses yang sangat berat itu. Semua ini

harus menjadi dasar pertimbangan yang matang, dan di situ kedewasaan

kamu akan terlihat dan diuji.

Masa remaja adalah masa yang menyenangkan sekaligus menyulitkan

karena ini adalah masa transisi. Akan tiba masanya kamu akan bertumbuh

dan menjadi dewasa. Seiring dengan perkembangan menuju kedewasaan itu,

kamu juga akan mengalami perkembangan emosi dan menemukan jati diri

kamu. Itulah sebabnya kamu perlu menemukan dan mengenal terlebih dahulu

akan konsep dirimu sendiri. Kamu harus memiliki konsep diri yang positif dan

berusaha mengubah dirimu serta cara pandangmu terhadap persoalan di

dalam hidup sehingga kamu akan dapat menanggapi segala permasalahan

dengan cara yang positif pula.

Kita sudah melihat bagaimana sifat kekanak-kanakan, egoisme, emosi, bisa

menyebabkan kita mengambil keputusan-keputusan yang keliru dan bahkan

merugikan kita. Kita sudah melihat bahwa pemahaman tentang diri sendiri

yang kadang-kadang harus berani menerima kekurangan dan kekalahan

justru adalah sikap yang penting sebagai ciri-ciri kedewasan kita. Kita juga

sudah melihat betapa pentingnya hidup bersama dengan firman Tuhan setiap

hari supaya kita bisa bertumbuh menjadi dewasa, matang, dan bertanggung

jawab dalam hidup kita. Bila kita setia mempelajari dan menjalankan firman

Tuhan dalam hidup kita - bahkan sejak kita masih kanak-kanak maka kita akan

dibimbing ke dalam kehidupan yang berhikmat, seperti yang diperlihatkan

oleh Samuel dan Salomo.

Kegiatan

Lihatlah bagan di bawah ini, dan coba gambarkan sikap dan perbuatan apa

yang seharusnya kamu lakukan dalam setiap situasi untuk menunjukkan

kepribadianmu yang dewasa dan bertanggung jawab.

13

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

1.

Situasi:

Temanmu meminta contekan dan gurumu mengetahuinya. Kamu

dihukum guru, sementara temanmu tidak.

Reaksi kamu:

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

2.

Situasi

: Tim sepakbola sekolahmu kalah dalam pertandingan melawan

sekolah lain dan diejek-ejek.

Reaksi kamu:

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

3.

Situasi:

Kamu ditegur teman karena berpacaran dengan seseorang yang

tidak disukai temanmu itu.

Reaksi kamu:

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

4.

Situasi:

Kamu tidak ikut dalam kerja kelompok tetapi karena guru kamu

tidak tahu, maka ia memberikan nilai yang sama untuk kamu dengan

anggota kelompok lain.

Reaksi kamu:

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

14

Kelas X SMA/SMK

5.

S

ituasi:

Ada seorang teman menurut kamu suka sekali membantah

pernyataan-pernyataan kamu sehingga membuat kamu kesal.

Reaksi kamu:

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

6.

S

ituasi:

Teman baik kamu berhasil menjadi juara sementara kamu hanya

menduduki tempat ketiga.

Reaksi kamu:

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

7.

Situasi:

Kamu seorang murid perempuan, dan pacar kamu, salah seorang

teman laki-laki kamu di kelas, menuntut agar kamu

melakukan

hubungan

terlarang

dengannya,

sebagai

tanda

bahwa

kamu

benar-benar

mencintainya.

Reaksi kamu:

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

........................................................................................

8.

S

ebutkanlah minimal tiga hal yang menunjukkan kematangan emosional

dirinya, serta sikap yang menunjukkan kedewasaan dan tanggung jawab.

a.

....................................................................................................................

b.

....................................................................................................................

c.

....................................................................................................................

15

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

H.

Rangkuman

Kedewasaan bukanlah sekadar sebuah proses biologis, melainkan juga

proses mental, proses psikologis. Orang yang bertumbuh menjadi semakin

besar dan bertambah usia tidak dengan sendirinya menjadi dewasa. Dari

ilmu psikologi, kita belajar bahwa kedewasaan itu dicirikan oleh kemampuan

mengendalikan diri, berpikir matang, penuh pertimbangan untuk masa

depan, bukan hanya keputusan-keputusan untuk kepentingan sesaat saja.

Dari Alkitab kita juga belajar bahwa kedewasaan itu dicirikan oleh

kebijaksanaan atau hikmat. Masalahnya, hikmat tidak kita peroleh secara

otomatis, tidak juga diperoleh dengan belajar setinggi-tingginya. Hikmat

tidak berkaitan dengan usia, kekayaan, atau tingkat pendidikan yang tinggi.

Alkitab menjelaskan bahwa hikmat dimulai dengan pengenalan akan

Firman Tuhan (“Karena TUHAN-lah yang memberikan hikmat, dari mulut-

Nya datang pengetahuan dan kepandaian.” Amsal 2:6).

9. Buatlah sebuah rencana kegiatan yang dapat menunjukkan bagaimana

seorang remaja seperti kamu dapat mewujudkan nilai kasih dan keadilan

dalam hidup sehari-hari. Misalnya, mengadakan program kunjungan rutin

ke panti asuhan, atau ke panti jompo, bersama dengan teman-teman di

sekolah atau di gereja. Usahakan supaya kegiatan itu bisa berjalan sekurang-

kurangnya tiga kali dalam tiga bulan ke depan. Lalu buatlah catatan tentang

arti pengalaman tersebut bagi teman-teman kamu yang ikut dalam program

tersebut. Apa perasaan mereka? Apakah muncul semangat untuk berbagi

dengan orang lain? dst.

16

Kelas X SMA/SMK

I. Penutup

„

Doa Penutup

Kami bersyukur untuk anugerah Tuhan yang begitu besar dalam

hidup kami. Kami bersyukur untuk keberadaan kami saat ini.

Biarlah kami memiliki kepercayaan diri yang baik, ya Tuhan

sehingga kami juga dimampukan untuk memiliki sikap hidup

yang baik, yang tecermin melalui perkataan dan perbuatan kami.

Berilah hikmat kepada kami untuk dapat mengontrol emosi kami

dengan baik. Terima kasih ya Tuhan. Amin.